Program Peningkatan Mutu PKBM Melalui Pemagangan Manajemen bagi Pengelola PKBM
di UPTD SKB Nganjuk Tahun 2014
Nganjuk , 5 Desember 2014
PKBM sebagai penyedia layanan pendidikan idealnya mampu secara optimal melaksanakan fungsinya yaitu mampu menjembatani warga masyarakat dengan lingkungannya. PKBM dituntut selalu melakukan perbaikan-perbaikan pada berbagai aspek pengelolaan kelembagaannya melalui pelaksanaan berbagai strategi pengembangan. Terkait dengan hal tersebut, PKBM "Mandiri" Ngluyu mengirimkan salah satu pengurusnya guna sebagai delegasi untuk mengikuti Program Peningkatan Mutu PKBM Melalui Pemagangan Manajemen bagi Pengelola PKBM di UPTD SKB Nganjuk Tahun 2014.
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, program pemberdayaan
dilaksanakan oleh berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta. Salah satunya adalah
lembaga yang berada di tingkat local masyarakat yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) atau community learning center. PKBM dimaksudkan sebagai sarana bagi
masyarakat untuk mengembangkan segala potensi yangdimiliki supaya mampu memenuhi
segala kebutuhan hidupnya dalam rangka mengikuti perkembangan lingkungan (Unesco,
2007).
Fokus PKBM ditekankan pada pada pemberdayaanmasyarakat melalui pendidikan
sesuai dengan kebutuhan belajar dan potensi masyarakat dalam mencapai kemajuan
pendidikan, social, ekonomi, budaya dan politik. Hal ini menunjukkan bahwa PKBM
memiliki fungsi sebagai tempat membelajaran kepada warga masyarakat, melakukan
koordinasi dalam memanfaatkan potensi-potensi di masyarakat, menyediakan informasi
kepada anggota masyarakat yang membutuhkan keterampilan fungsional atau kecakapan
hidup (life-skills), menjadi ajang pertukaran ilmu pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan
di antara anggota masyarakat, dan menjadi tempat untuk upaya peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai tertentu bagi warga masyarakat yang membutuhkan (Sudjana,
2001).
Pengelolaan kelembagan PKBM yang baik menjadi syarat mutlak keberhasilan PKBM dalam memberikan pelayanan pendidikan. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari meningkatnya kualitas dan kuantitas layanan programpendidikan, meningkatnya manfaat program yang dirasakan kelompok sasaran, dan meningkatnya partisipasi setiap warga masyarakat dalam pengelolaan PKBM. Begitulah kiranya tujuan dari pelatihan ini.
Pentingnya pengelolaan kelembagaan PKBM disebabkan sumber daya yang tersedia baik sumber daya manusia, material, keuangan dan modal sosial, sangat terbatas sehingga harus digunakan secara efektif dan efesien. Keberhasilan pengelolaan lembaga PKBM sangat ditentukan oleh terlaksananya secara efektif dan efesien fungsi pengelolaan program pendidikan non formal seperti fungsi perencanaan, perencanaan dan evaluasi program PNF dan kegiatan-kegiatan PKBM lainnya atau fungsi-fungsi lainnya. Salah satu fungsi yang memegang peran penting dalam pencapai tujuan adalah fungsi pengembangan kapasitas kelembagaan PKBM. Kapasitas diartikan sebagai kemampuan dan kesanggupan suatu lembaga atau individu untuk melaksanakan tugas sesuai dengan perannya sehingga mampu memberikan layanan dan hasil pendidikan yang terbaik bagi masyarakat
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, program pemberdayaan
dilaksanakan oleh berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta. Salah satunya adalah
lembaga yang berada di tingkat local masyarakat yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) atau community learning center. PKBM dimaksudkan sebagai sarana bagi
masyarakat untuk mengembangkan segala potensi yangdimiliki supaya mampu memenuhi
segala kebutuhan hidupnya dalam rangka mengikuti perkembangan lingkungan (Unesco,
2007).
Fokus PKBM ditekankan pada pada pemberdayaanmasyarakat melalui pendidikan
sesuai dengan kebutuhan belajar dan potensi masyarakat dalam mencapai kemajuan
pendidikan, social, ekonomi, budaya dan politik. Hal ini menunjukkan bahwa PKBM
memiliki fungsi sebagai tempat membelajaran kepada warga masyarakat, melakukan
koordinasi dalam memanfaatkan potensi-potensi di masyarakat, menyediakan informasi
kepada anggota masyarakat yang membutuhkan keterampilan fungsional atau kecakapan
hidup (life-skills), menjadi ajang pertukaran ilmu pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan
di antara anggota masyarakat, dan menjadi tempat untuk upaya peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai tertentu bagi warga masyarakat yang membutuhkan (Sudjana,
2001).
Pengelolaan kelembagan PKBM yang baik menjadi syarat mutlak keberhasilan PKBM dalam memberikan pelayanan pendidikan. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari meningkatnya kualitas dan kuantitas layanan programpendidikan, meningkatnya manfaat program yang dirasakan kelompok sasaran, dan meningkatnya partisipasi setiap warga masyarakat dalam pengelolaan PKBM. Begitulah kiranya tujuan dari pelatihan ini.
Pentingnya pengelolaan kelembagaan PKBM disebabkan sumber daya yang tersedia baik sumber daya manusia, material, keuangan dan modal sosial, sangat terbatas sehingga harus digunakan secara efektif dan efesien. Keberhasilan pengelolaan lembaga PKBM sangat ditentukan oleh terlaksananya secara efektif dan efesien fungsi pengelolaan program pendidikan non formal seperti fungsi perencanaan, perencanaan dan evaluasi program PNF dan kegiatan-kegiatan PKBM lainnya atau fungsi-fungsi lainnya. Salah satu fungsi yang memegang peran penting dalam pencapai tujuan adalah fungsi pengembangan kapasitas kelembagaan PKBM. Kapasitas diartikan sebagai kemampuan dan kesanggupan suatu lembaga atau individu untuk melaksanakan tugas sesuai dengan perannya sehingga mampu memberikan layanan dan hasil pendidikan yang terbaik bagi masyarakat
![]() |
Kelompok 3 ketika mengerjakan tugas |